RAFTING DI SUNGAI LAE KOMBIH KITA DAN RIVERBOARDING


OLES INANG MRAMBU-pakpak musik


anak_anak lae kombih sikelang











Lirik lagu korea I love you-lee so eun

Kumawoyo tah-ul dut kudae yope itkiye Tonun nae-ir-yi na duryopjianhjyo Sarangttaeme himdungon ipyolttaeme apun-gon Yonghwasokeman issossumyonhae Onjena nan midotjyo naebanjjok kudaerago Nomuna iksukhaeso nul puranhaesotdon narul Nomuna haengbokhaeso manhi urotdon narul Marobshi anaju-otjyo ijenun anajwo Boyoyo kudae-mam arabogimanhae-do Saranghae saranghaeyo mallonun tamothalmankum Arayo kudae-mam amumaldo an-hae-do Saranghae saranghaeyo nunmurun igilmankum saranghaeyo Bitmutjocha yebboyo honjaga hanigi-ye Donun odumdo na musopji anhjyo Suchyoganun yon-inun kasumchirin aeginun Sosolsogeman issossunmyon hae Onjena nan midotjyo naemanjjok kudaerago Nomuna iksukhaeso nul buranhaessotdon narul Nomuna haengbokhaeso manhi urotdon narul Maropshi anaju-otjyo ijenun anajwo Boyoyo kudae-mam arabogimanhae-do Saranghae saranghaeyo mallonun tamothalmankum Arayo kudae-mam amumaldo an-hae-do Saranghae saranghaeyo nunmurun igilmankum saranghaeyo Boyoyo kudae-mam arabogimanhae-do Saranghae saranghaeyo mallonun tamothalmankum Arayo kudae-mam amumaldo an-hae-do Saranghae saranghaeyo nunmurun igilmankum saranghaeyo Boyoyo kudae-mam arabogimanhae-do Saranghae saranghaeyo mallonun tamothalmankum Arayo kudae-mam amumaldo an-hae-do Saranghae saranghaeyo nunmurun igilmankum saranghaeyo

Cerita humor bapak bapak gaul

Hmp.. Pada suatu malam yg dimana waktu itu kebetulan malam jum'at, pergilah seorang bapak-bapak ini keluar meninggalkan rumahnya, karna cewek yang suka di telponnya itu nge sms dia untuk disuruh nelpon, dan keluarlah bapak-bapak ni inisialny (T). Lalu sampai diluar rumah ditelpnnya lah cewek nya ni, lama kelamaan bertambah asiklah perbincangan antar keduanya, sampai-sampai jam dah larut malam merekapun tak sadar. Tiba-tiba si T inipun melihat jam dan serasa kaget dan takut dimarahi istrinya saat pulang kerumah, karena biasanya dia pulang jam 10 paling lambat, dan si T ini pun menggombali cewek itu dengan rayuan mautnya sambil berjalan pulang diapun umbar kata-kata "HUJAN KU HUJANI DEK, JALAN KUJALANI, LAUTAN KUARSAKI(keringkan), DEMI CINTA ABG SAMA ADEK," tibalah diteras rumah nya dan berkata "MAAF DEK SUARA ABG SOAK IECH MAKSUD Bg BATRE ABG SOAK" dan ahirnya dia pun matikan telpn nya, ahirnya diapun tidur diluar rumah. Hmmp smgoga anda tidak termasuk bapak-bapak diatas.. Ba bay. . .

GUET UNIK











VISIT LAE KOMBIH STORE


SIAP~SIAP MAU TEMPUR SAMA JERAM




costum anak lae kombih




SALAH KAPRAH TENTANG BATAK


SALAH KAPRAH TENTANG BATAK
Salah kaprah #01:
Batak itu sebenarnya bukan suku, tapi sebuah rumpun (terdiri dari beberapa kelompok/jenis). Ada lima suku yang terdapat dalam rumpun Batak, yakni Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, dan Pak Pak.
Salah kaprah #02:
Di Sumatera Utara sendiri yang disebut sebagai "suku batak" identik dengan suku dari Tapanuli (atau Toba). Sedangkan suku-suku batak lainnya (Karo, Mandailing, Simalungun, dan Pak Pak malah ada yang enggan disebut Batak). Contoh misalnya, disebut lagu batak pasti isinya lagu Toba, disebut bahasa Batak pasti bahasa Toba. 'O Tano Batak' itu lagu Toba, bukan batak keseluruhan.
Saya sendiri, ketika dulu masih tinggal di Sumatera Utara, tidak pernah menyebut diri saya sebagai orang Batak. Baru setelah merantau ke Jawa, saya selalu mengenalkan diri sebagai orang batak. Kenapa? Ini cuma demi alasan kepraktisan saja. Kalau saya mengaku sebagai "orang karo", orang akan bertanya tanya: apa itu karo? dari mana? dan sebagainya. Jadi agar pembicaraan tidak panjang dan bertele-tele, lebih baik mengaku sebagai orang batak saja. Beres!
Salah kaprah #03:
Orang selalu mengidentikkan 'batak' dengan kata-kata Horas, Bah, dan sebagainya. Padahal kata-kata seperti ini HANYA terdapat pada bahasa Toba, Mandailing Simalungun. Pada suku batak lainnya (termasuk batak karo), bahasanya sudah berbeda. Jadi, saya sebenarnya sering kali merasa geli ketika ada orang yang menyapa saya dengan horas atau bah!
Perlu diketahui, perbedaan bahasa pada suku-buku batak tidaklah seperti perbedaan bahasa pada suku jawa. Orang solo dan orang surabaya, walau banyak bahasanya yang berbeda, namun mereka masih tetap saling mengerti jika ngobrol dengan bahasa masing-masing. Namun, pada bahasa batak tidaklah demikian. Bahasanya benar-benar berbeda. Jika misalnya ada orang toba ngobrol dengan orang karo, mereka harus menggunakan bahasa indonesia agar bisa saling mengerti.
Salah kaprah #04:
Dalam hal berbahasa, orang batak toba biasa mengucapkan huruf e pepet (seperti pada kata-kata lemah, pecah, sekadar, dst), menjadi e taling (seperti pada kata-kata pendek, belok, dst). Kebiasaan ini tidak berlaku pada suku batak lainnya. Dan lucunya, ketika ada orang yang tahu bahwa saya orang batak, mereka langsung menyapa saya dengan meniru kebiasaan orang batak dari Tapian Nauli tersebut. Saya terpaksa tersenyum geli, karena saya orang batak Karo. Dan dalam bahasa batak karo, hal-hal seperti ini sama sekali tidak dikenal.
Salah kaprah #05:
Saya seringkali jengkel karena sering ditanyai seperti ini:
"Marga Panjaitan itu islam atau kristen?"
"Nasution itu islam atau kristen?"
"Ginting itu islam atau kristen?"
Saya pikir, tidak ada hubungan antara marga dengan agama atau kepercayaan apapun. Marga adalah "warisan" yang diperoleh oleh setiap orang batak sejak ia lahir, dan tidak bisa diubah sampai kapan pun. Sedangkan agama/keyakinan adalah hak setiap individu. Mereka bisa pindah agama kapan saja mereka mau.
Jadi, pertanyaan seperti itu sebenarnya sangat tidak relevan. Memang sih, ada kecenderungan bahwa sebagian besar suku Batak Mandailing beragama islam, dan sebagai besar suku batak lainnya beragama kristen. Tapi dalam hal-hal seperti ini, kita tentu tidak bisa melakukan generalisasi.
Salah kaprah #06:
Banyak orang yang mengira bahwa suku asli di sumatera utara hanyalah orang batak. Padahal, tidaklah demikian. Ada tiga suku asli yang berasal dari sumatera utara:
1. batak (yang terbagi atas lima suku).
2. melayu deli yang sebagian besar beragama islam.
3. nias .
4. justru suku Jawa di kota Medan tergolong mayoritas, apalagi di daerah-daerah perkebunan.
Perlu diketahui pula bahwa warga sumatera utara tidak mayoritas beragama kristen (seperti yang diduga banyak orang). Menurut sensus yang pernah saya baca, 60 persen penduduk sumatera utara justru beragama islam.
Salah kaprah #07:
Banyak orang yang mengira bahwa penduduk asli di Medan (maksudnya kota Medan) adalah orang Batak. Ini adalah salah kaprah yang cukup kronis. Medan dan daerah-daerah di sekitarnya adalah termasuk wilayah Deli, dan penduduk aslinya adalah suku Melayu Deli. Dan pendirinya adalah Guru Patimpus Sembiring Pelawi asli Karo.
Suku Batak sendiri berasal dari daerah-daerah lain. Batak Mandailing misalnya, berasal dari Kabupaten Tapanuli Selatan (ibukotanya Padang Sidempuan) dan sekitarnya. Lokasinya dekat dengan Sumatera Barat. Mungkin inilah sebabnya, mayoritas suku Mandailing beragama Islam.
Batak Tapanuli/Toba berasal dari daerah yang cukup luas, mencakup Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara.
Batak Karo berasal dari Kabupaten Karo yang lokasinya sudah dekat dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, khususnya kabupaten Aceh Tenggara.
Batak Simalungun berasal dari Kabupaten Simalungun dan sekitarnya.
Batak Pakpak berasal dari kabupaten Dairi dan sekitarnya.
Memang, secara umum, kota Medan saat ini banyak dihuni oleh orang Batak. Tapi ini bukan berarti penduduk asli Medan adalah orang Batak. Sebagai analogi, Jakarta dihuni oleh orang-orang yang berasal dari beragam etnis dan kebangsaan, namun penduduk aslinya adalah orang Betawi.

daftar sewa peralatan


rafting lae-kombih kita










riverboarding lae kombih kita
















kayaking lae-kombih kita










 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LAE KOMBIH RAFTING - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger